Pemijahan - Merupakan proses pelepasan telur dan sperma dari indukan ikan. Pemijahan merupakan mata rantai kehidupan yang menentukan kelangsungan hidup ikan.
Ikan akan melakukan pemijahan dengan memilih tempat, waktu, dan kondisi yang menguntungkan. Tiap jenis ikan memiliki kebiasaaan memijah yang berbeda.
Agar pemijahannya dapat berhasil dengan baik, keadaan induk perlu diperhatikan. Keadaan induk sangat erat kaitannya dengan benih yang akan dihasilkan.
A. PERSIAPAN SARANA PEMIJAHAN
Keberhasilan pemijahan sangat didukung oleh adanya sarana yang memenuhi syarat. Sarana itu berupa wadah pemijahan, wadah penetasan telur, wadah pendederan, perlengkapan pemijahan, dan filter air.
1. Wadah Pemijahan
Wadah pemijahan ikan hias rainbow dan kongo tetra berupa akuarium kaca, bak plastik, dan bak fiberglas.
Ukuran akuarium pemijahan biasanya 100 cm x 50 cm x50 cm atau 80 cm x 40 cm x 40 cm. Apabila menggunakan bak semen, biasanya berukuran 1 m x 2 m x 0,5 m.
Masing-masing wadah mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penggunaan akuarium kaca menyebabkan perubahan temperatur lebih cepat karena volume airnya sedikit.
Oleh karena itu, penempatan akuarium sebaiknya di dalam ruangan (Indoor) yang bersuhu kamar stabil. Sementara penggunaan bak semen sebagai wadah pemijahan menyebabkan temperatur lebih stabil, hal ini karena volume airnya lebih banyak dibandingkan dengan akuarium.
Namun penggunaan bak semen memerlukan tenaga ekstra untuk merawatnya. Umumnya bak semen dibuat diluar ruangan (Outdoor) sehingga lingkungannya berlangsung secara alamiah dan sulit dikendalikan.
2. Wadah Penetasan Telur
Tempat ini diperlukan untuk menampung dan menetaskan telur hasil dari pemijahan. Wadah ini sekaligus sebagai tempat merawat burayak selama beberapa hari sebelum masuk ke wadah pendederan.
Wadah penetasan telur menggunakan akuarium berukuran kecil yaitu 30 cm x 30 cm x 20 cm. Penggunaan akuarium kecil dimaksudkan agar pemindahan burayak ke dalam bak pendederan menjadi lebih mudah.
3. Wadah Pendederan
Pendederan merupakan proses pengembang-biakan anak ikan. Wadah pendederan yang ideal untuk digunakan adalah akuarium berukuran 100 cm x 50 cm x 50 cm atau 80 cm x 40 cm x 40 cm. Akuarium ini dapat menampung burayak sebanyak 500-1000 ekor.
Selain akuarium, bak dari semen atau fiberglas pun dapat dipakai. Bak semen atau fiberglas berukuran 2 m x 1 m x 0,5 m dapat menampung burayak sebanyak 2000-3000 ekor. Ketinggian air untuk pendederan adalah sekitar 25-30 cm.
4. Perlengkapan Pemijahan
Pada umunya telur-telur ikan hias rainbow dan kongo tetra dijumpai di antara daun tanaman air. Oleh karena itu, untuk pemijahan ikan hias rainbow dan kongo tetra diperlukan perlengkapan berupa subtrat sebagai tempat menempelkan telur.
Disamping perlengkapan untuk menempelkan telur, substrat tersebut dapat digunakan sebagai tempat berlindung (Shading). Subtrat telur yang dapat dipilih adalah sebagai berikut.
A. Tali Rapia
Tali rapia ini berwarna gelap. Tali tersebut dipotong sepanjang 30 cm. Bagian tengahnya diikat kuat lalu disikat dengan sikat kawat atau paku sampai membentuk serabut halus.
Berdasarkan hasil percobaan ternyata tali rapia paling baik sebagai tempat menempatkan telur dibandingkan substrat lainnya. Hal ini disebabkan tali rapia tidak membusuk seperti halnya tanaman air bila tidak mendapatkan sinar matahari.
B. Tanaman Air
Tanamn air yang dapat digunakan antara lain : Eceng gondok, (Eichornia Crassipes), Ganggang (Hydrilla Verticillata). Tanaman tersebut harus dibersihkan dan didesinfektan dengan larutan yang mengandung kalium permanganat (KMnO4) atau biasa disebut PK.
Penggunaan eceng gondok sebagai subtrat karena akarnya lebat seperti serabut. Ikan menempelkan telur-telurnya pada akar tersebut.
Eceng gondok yang merupakan tanaman terapung diletakkan sebanyak 2-3 rumpun. Ganggan merupakan tipe tanaman air yang berdaun rimbun di sekeliling tangkai batangnya. Sekitar 5-10 batang ganggang digabungkan menjadi satu diikat dengan tali rapia, lalu diletakkan dalam akuarium pemijahan.
C. Ijuk Halus
Selain tanaman air, tempat menempelkan telur berupa ijuk halus. Ijuk sangat mirip dengan akar eceng gondok. Sebelum dimasukkan ke dalam wadah pemijahan, ijuk halus dicuci sampai bersih dan dirangkai seperti akar eceng gondok lalu diletakkan di dalam wadah akuarium.
D. Paduan Tali Rapia Dengan Saringan
Subtrat dapat dibuat dari paduan tali rapia dengan saringan berdiameter 0,5 cm. Saringan sudah diberi bingkai kayu atau bambu. Ukuran saringan sekitar setengah dari panjang akuarium. Tali rapia disisir halus dan diikatkan di bagian tengah saringan sehingga menyerupai akar tanaman.
5. Filter Air
Agar kondisi air seperti pH dan kekeruhan air tetap stabil, diperlukan filter. Filter air sederhana yang dapat digunakan untuk pemijahan adalah filter busa.
Filter ini sangat sederhana dan harganya murah. Cara kerja filter ini adalah udara yang ditiupkan oleh aerator akan mengangkat air di dalam pipa paralon hingga tersaring terus menerus atau teresirkulasi melalui busa.
Filter busa dapat dibuat sendiri dari 2 potong paralon berdiameter 0,5 inci yang masing-masing panjangnya 10 cm dan 15 cm, busa dengan ketebalan 10 cm yang bagian tengahnya dilubangi memanjang sebesar paralon, 2 buah knee (Elbow) paralon yang ukurannya sama dengan paralon, selang kecil atau selang aerator, dan pompa aerator atau Blower. Cara pembuatan filter air ini sebagai berikut.
- A. Lubangi semua sisi paralon berukuran 10 cm dengan bor atau solder. Diameter lubang sekitar 0.5 cm.
- B. Gabungkan kedua potong paralon dengan salah satu Knee.
- C. Lubangi bagian punggung salah satu Knee seukuran selang aerator dengan menggunakan bor.
- D. Pasangkan ujung lain dari paralonyang tidak dilubangi dengan Knee yang punggungnya sudah dilubangi.
- E. Masukan salah satu ujung selang aerator ke dalam lubang pada punggung Knee dan ujung lainnya pada aerator atau blower.
- F. Tutup paralon berlubang dengan busa yang sudah dilubangi di bagian tengah.
- G. Lekatkan filter ini pada dinding bagian dalam akuarium dengan menggunakan karet perekat (Dop).
Sampai disini langkah untuk persiapan sarana pemijahan ikan hias rainbow dan kongo tetra.
Baca juga artikel selanjutnya " Tentang Pemilihan induk pada ikan hias rainbow dan kongo tetra "